Kyaahoooo~ welcome!!
Yaaa jadii..
postingan yang saya buat kali ini adalah
tugas ke 2 dari matakuliah IBD . Dimana
saya harus membuat sebuah karangan puisi atau prosa, dan tentu saja saya akan
memilih membuat sebuah prosa berbentuk Cerpen! (mwahahahaha!!). Saya pribadi sangat
suka membuat cerita fiksi, mungkin dikarenakan saya yang setiap kali menggambar
dan menciptakan suatu karakter harus mempunyai jalan ceritanya masing-masing.
Nah cerpen yang saya posting kali ini adalah hasil dari cerita salah satu
karakter yang saya ciptakan bernama “ Harriet ” . Cerpen ini adalah kisah sampingan yang saya buat
dari kisah inti dari karakter tersebut yang berjudul “ Boundless Echo “. Namun
cerpen ini tidak akan membahas kisah itu. Melainkan cerpen ini berisi tentang
kisah pribadi dari karakter bernama “ Harriet “ tersebut jauh sebelum memasuki
kisah intinya. Nahhhh langsung saja!! selamat membaca guys~ J
(saya mohon maaf jika ada penggunaan dan
peletakan kata yang salah dalam penulisan cerpen ini , karena tak ada manusia
yang sempurna hahahah!! , saya mengakui bahwa saya tidak ahli dalam memilih dan
merangkai kata-kata :’v)
** Cerita ini
hanyalah sebuah fiktif belaka. kesamaan tempat , waktu, dan alur cerita bukanlah
hal yang disengaja. **
The Night Flute
The side story from “ Boundless
Echo ”
Tidak semua manusia
mempercayai keberadaan para makhluk
mitologi yang sesungguhnya hidup di sekitar manusia.
Beberapa dari mereka dapat dengan mudahnya berbaur dan ikut tinggal bersama
manusia. Selain itu, ada juga beberapa dari mereka yang tidak ingin melakukan
kontak mata maupun fisik dengan para manusia semata-mata untuk menghindari
suatu hal yang tidak diinginkan. Perlu diketahui bahwa para makhluk mitologi
juga sama seperti manusia dalam hal pembagian sifat , yaitu ada yang Baik dan ada
juga yang Buruk , ada yang membawa keuntungan dan ada juga yang membawa
kerugian .
Aku adalah salah satu dari
kaum Nymph
yang hidup di hutan yang dikenal manusia sebagai penjembatan antara dunia
manusia dan dunia para peri. Pada dasarnya kami para nymph tidak memiliki nama , tetapi aku memanggil diriku sendiri
dengan nama “ Harriet “. Bertualang , menyanyi dan menari di dalam hutan adalah
hal yang kusukai. Aku merasa bahwa aku sangat berbeda dengan para nymph lainnya. Kaum Nymph dikenal dengan kecantikannya yang tak bisa menua dan keanggunannya.
Namun keanggunan itu tidak ada dalam diriku. Aku adalah nymph yang tidak bisa hanya duduk diam, bernyanyi dan berbincang
manis bersama para nymph lainnya. Aku
mendambakan petualangan diluar dari hutan ini. Namun sayang, kami para nymph tidak diizinkan untuk meninggalkan
hutan maupun berbaur dengan para manusia. Hal itu adalah sebuah tradisi yang diturunkan
oleh para nymph terdahulu di hutan ini, untuk menghindari kejaran-kejaran para
manusia kotor yang ingin mencelakakan kami. Jadi , Bagi para nymph yang pergi meninggalkan hutan dan
memiliki hubungan dengan manusia akan dianggap sebagai nymph yang kotor dan akan membawa bencana bagi para nymph lainnya. Aku tak tahu mengapa kaum
ini sangat melarang keras hal itu. Terkadang aku sangat iri dengan kaum lain
seperti peri-peri , Elf,
dan kaum lainnya yang dapat dengan bebasnya keluar masuk dari hutan ini. Nahh..
lalu bagaimana dengan manusia yang memasuki dan menelusuri hutan ini ? Sudah
dapat dipastikan mereka akan berakhir dengan kematian. Mengapa terdengar sangat
tidak adil ? Yahh ..sebenarnya tergantung
dengan keberuntungan manusia itu sendiri apakah ia bisa bertahan atau tidak
menghadapi kaum-kaum agresif ,dan suka memakan manusia seperti para Orc dan Ogre. Ditambah lagi aku
mendengar sebuah cerita dimana inti dari hutan ini adalah sebuah makhluk misterius
yang sangat kejam, di mana ia dengan mudahnya akan memusnahkan siapa saja yang berpikiran
untuk merusak hutan ini. Lebih
tepatnya , akan sangat sulit untuk menemukan tempat yang aman di hutan ini.
Suatu malam disaat bulan
bersinar penuh dengan indahnya. Aku duduk di atas pohon dan memandangi langit
malam yang dihiasi oleh bintang-bintang yang berkelap-kelip . Aku mulai
memejamkan mataku dan mendengarkan suara angin yang membelai lembut dahan-dahan
pepohonan disekitarku. Seketika terdengar jelas olehku suara seruling yang
begitu indah namun hanya sesaat seperti suara yang terbawa oleh angin.
“Suara yang sangat indah, aku ingin mencari
tahu dari mana suara itu berasal.” (pikirku)
Saat itu akupun memutuskan untuk pergi
bertualang. Dengan cepat aku menyiapkan berbagai perbekalan dan langsung pergi
dengan cepat meninggalkan desa para nymph tinggal.
“Aku mengharapkan petualangan yang baru untuk
malam ini. Tetapi kurasa itu mustahil, karena tak ada satu tempatpun dihutan
ini yang belum aku telusuri. (pikirku)
Tak
lama setelah itu , diperjalanan aku merasakan sesuatu yang tidak beres dengan
hutan ini. tiba-tiba saja hutan diselimuti oleh kabut yang sangat tebal. Aku
memberanikan diriku menembus kabut itu dengan cepat . Tak lama setelah itu
kabut itupun mulai menipis dan menghilang. Aku mendapati diriku di suatu tempat
yang belum pernah aku jelajahi sebelumnya. Alangkah terkejutnya diriku melihat
tempat itu. Tempat itu adalah tempat yang paling indah yang pernah kutemukan di
hutan ini. Dimana tempat itu dimandikan oleh cahaya kunang-kunang yang
berkelap-kelip, pepohonan yang menjulang tinggi mengelilingi sebuah Telaga
bewarna biru kehijauan yang memancarkan cahaya keemasan ditengah-tengahnya.
Ditempat itu aku dapat melihat langsung cahaya rembulan yang bersinar.
Bunga-bunga serta tumbuhan obat-obatan tumbuh disekitar telaga itu. Akupun
mulai bernyanyi dan melompat-lompat di atas air , cahaya rembulan yang memantul
membuat telaga itu seakan-akan menjadi cermin raksasa. Aku mulai memandangi
diriku di pantulan air sambil bernyanyi. Dan tak lama setelah itu tiba-tiba aku
mendengar suara seruling itu lagi. Kali ini suara seruling yang indah itu mengikuti
irama nyanyianku , Aku terbuai oleh Suara seruling itu sampai-sampai aku hanya
bisa terdiam dan menghentikan nyanyianku.
“
Hm? Apakah aku mengganggu waktumu
bernyanyi nona ?“
(terdengar
suara seorang pria yang tidak kuketahui posisinya dimana)
Seketika
hatiku diliputi oleh rasa penasaran. Tanpa rasa takut, akupun mulai mencari
asal muasal suara pria yang memainkan seruling itu. Tak jauh dari telaga itu terdapat pohon
tua yang besar dan sangat indah dengan bunganya yang bewarna ungu , aku merasakan keberadaan manusia yang
berasal dari sana. Akupun mendekat dan mendapati seorang pria tampan berambut coklat
,duduk diatas pohon tua itu sambil memegang sebuah seruling antik.
“
Siapa kau? Apa yang sedang kau lakukan
bermain seruling di hutan ini? apakah kau tidak tahu hutan Ini bukanlah tempat
untuk manusia sepertimu berada.”
(kataku
pada pria itu)
seketika
pria itu hanya terdiam dan menatap kearahku. Dan tak lama setelah itu iapun
mulai meloncat turun dari pohon itu dan berkata..
“Maaf atas ketidak sopananku , Perkenalkan namaku Allen. Aku sudah cukup lama
berada ditempat ini dan yang kulakukan hanyalah duduk memandangi rembulan
sambil memainkan serulingku. Dan tak lama setelah itu aku mulai mendengar kau
bernyanyi di tempat ini. Dan aku berpikir untuk mengiringi suara merdumu yang
menggema keseluruh hutan ini dengan permainan serulingku.”
(kata
pria itu kepadaku sambil tersenyum)
rambut
coklat hazel dan mata bewarna ungu … aku belum pernah melihatnya disekitar hutan ini
sebelumnya. Sudah jelas bahwa dia adalah seorang manusia yang telah memasuki
hutan ini. (pikirku dalam hati)
“Tak apa , kau berada disini bukan suatu
masalah bagiku, tetapi akan menjadi suatu masalah yang besar bagimu Allen. Dan
perkenalkan aku adalah Harriet.”
(kataku
pada pria itu sambil duduk dipinggiran telaga dan merendamkan kedua kakiku
kedalam air.)
“Apakah
akan terjadi sesuatu yang buruk kepadaku ? “
(Tanya pria itu kepadaku sambil mendekat
dan duduk di sampingku)
“Seburuk-buruknya yang akan terjadi padamu
adalah kau akan mati di sini Allen. Tidak
pernah ada manusia yang beruntung untuk bisa keluar hidup-hidup dari hutan ini.
bisa di bilang hutan ini terkutuk bagi
para manusia.”
(kataku
padanya)
Aneh..
setelah aku mengatakan padanya tentang hal itu , aku melihatnya terdiam sejenak
sambil tersenyum dan lalu berkata..
“Lalu
bagaimana denganmu Harriet? Apa yang kau lakukan sendirian di dalam hutan ini ?”
(tanyanya
kepadaku)
“Aku
adalah nymph penghuni hutan ini. Hutan ini adalah rumahku.”
(kataku padanya)
Seketika
aku melihatnya terdiam sambil memandangiku. Tak lama setelah itu iapun
berkata..
” Kau tahu Harriet, Aku
mengira saat ini aku sedang berhalusinasi dan mendapati seorang wanita yang
bermain di tengah hutan. Tetapi setelah aku memperhatikan penampilan, perkataan
, serta tindakanmu yang sangat berbeda dengan manusia. Ditambah lagi kau
sendirian di tengah hutan seperti ini saat
tengah malam. Mungkin bagi manusia , terlebih lagi seorang wanita itu adalah
hal yang cukup gila untuk dilakukan”
(katanya kepadaku sambil sedikit tertawa)
Entah mengapa aku merasa sedikit kesal setelah
mendengarkan perkataannya. Tanpa pikir panjang akupun mendorongnya masuk
kedalam air.
“ Uwaaa!! Apa yang telah kau
lakukan Harriet ! Aku tak peduli jika kau ingin aku mati kedinginan di telaga
ini, tetapi tidak dengan serulingku.”
(teriaknya panik sambil naik kedaratan)
dengan
tergesa-gesa dan panik Allen pun naik kedaratan , aku melihatnya berusaha
mengeluarkan air yang masuk kedalam serulingnya. Aku berpikir seberapa
berharganya seruling itu kepadanya. Sampai ia tidak peduli dengan
keselamatannya. Akupun mulai bertanya kepadanya.
“Seberharga apa seruling itu kepadamu Allen? apa
yang special dari seruling itu ?“
(tanyaku
kepadanya sambil mengambil beberapa makanan dan sehelai kain panjang dari keranjang
perbekalan yang kubawa dan menyerahkannya pada Allen.)
“Keringkanlah
seruling itu untukku Harriet.. kau bisa melihatnya selagi aku sedang berusaha
membuat api unggun.”
(katanya padaku sambil menyerahkan seruling
itu dan mulai menyiapkan api unggun tanpa menjelaskan apapun kepadaku.)
“Baik..”
(kataku padanya sambil duduk dan memandangi
seruling itu dan mulai mengeringkan dengan sehelai kain.)
“Benar-benar
Seruling yang indah..” (pikirku dalam hati).
Seruling itu terbuat dari kayu yang terlihat
kokoh dan dipenuhi ukiran-ukiran yang sangat indah. di ujung seruling itu
dililiti sebuah tali yang dimana menggantung sebuah permata bewarna ungu yang
sangat indah. mengingatkanku dengan warna mata Allen. warna ungu yang misterius ,
dan jika aku memandang kedalam matanya.. aku merasa seperti tertarik kedalamnya. Beberapa menit kemudian Allen pun sudah selesai menyiapkan api
unggunnya. Ia duduk di depan api unggun itu dan mulai memanggilku untuk
mendekat kearahnya.
“Sebelumnya
kau menanyakan kepadaku bukan… seberapa berharganya seruling itu kepadaku ? singkatnya..
Seruling itu sudah menjadi bagian dari hidupku..” (katanya padaku sambil
tersenyum dan menatap dalam kearah api unggun)
Seketika suasana menjadi hening, aku tak tahu
harus berkata apa-apa.
“Maafkan
aku karena telah membuatmu masuk kedalam air ”
(kataku sambil menggenggam erat serulingnya
yang ada ditanganku)
Tiba-tiba Allen tertawa dengan sangat keras,
dan membuatku sangat terkejut. Ia mengambil serulingnya dari tanganku dan
berkata..
“Bernyanyilah
untukku Harriet”
(katanya kepadaku sambil tersenyum dan mulai
memainkan serulingnya.)
Tanpa pikir panjang akupun mulai bernyanyi
mengikuti irama serulingnya. Entah mengapa malam ini menjadi malam yang berbeda
dari biasanya. Sangat menyenangkan.. aku tak tahu mengapa tetapi.. aku tidak
bisa melepaskan pandanganku dari Allen yang sedang memainkan serulingnya.
“Aku
benar-benar terpesona melihat manusia yang satu ini. Aku tak ingin malam ini
berakhir dengan cepat. Apakah pertemuanku dengan Allen adalah sebuah takdir?”
(pikirku).
Tanpa memikirkan waktu yang terus berjalan, aku
menghabiskan malam yang indah itu bernyanyi dan menari diiringi permainan
seruling yang dibawakan oleh Allen. Dan tak lama setelah itu, bersama-sama ..
aku dan Allen membaringkan badan sambil menikmati keindahan alam, lalu iapun
mulai menceritakan banyak sekali kisah tentang dirinya yang membuatku tertawa dan
semakin penasaran dengan kehidupan diluar hutan ini. aku sangat iri dengan
kehidupannya. Seketika aku berharap untuk terlahir menjadi manusia..
“Jika
aku terlahir menjadi manusia, mungkin Aku juga akan merasakan kehidupan yang
sama dengan yang kau rasakan Allen. Aku ingin bebas dan keluar dari hutan ini.
Aku ingin bertualang bersama mu.” (kataku padanya sambil mengangkat kedua
tanganku dan menatap jauh kearah langit)
Seketika suasana kembali menjadi hening. Dan
aku Mengingat kembali perkataan yang baru saja kuucapkan , aku merasa itu
bagaikan sebuah pernyataan cinta. Aku sangat malu dan mulai menutup wajahku dan
membalikkan tubuhku membelakangi tempat dimana Allen membaringkan tubuhnya.
“ Kau tak
perlu menjadi manusia untuk merasakan kehidupan seperti apa yang ku rasakan. Tetaplah
menjadi Harriet yang seperti ini. sampai kapanpun aku akan menunggu saat-saat
dimana kita bisa pergi bertualang bersama. Saat dimana kau akan bernyanyi hanya untukku.”
(katanya kepadaku, mendekat dan memelukku
dari belakang sambil menepuk lembut kepalaku.)
Sesaat.. aku benar-benar berharap kepada sang
pencipta untuk menghentikan waktu. Aku membalikkan tubuhku kearahnya , mata
kami saling bertemu tatap. Dengan lembut Allen tersenyum kepadaku dan mengecup
lembut keningku. Akupun kembali memeluknya, aku tak ingin kehangatan ini
berakhir. Mengingat kembali bahwa aku dan Allen baru saja bertemu malam ini,
tetapi entah mengapa ..aku.. ingin selalu bersamanya. Tak lama setelah itu tiba-tiba
Allen berkata..
“ Ini
tidak akan mudah...” (katanya sambil memelukku lebih erat)
Saat itu aku tidak mengerti dengan apa yang
ia katakan. Allen mulai melepaskan pelukannya dariku dan mulai berjalan masuk
kearah telaga. Akupun mulai duduk memandanginya , lalu ia berbalik menatapku
dan berkata..
“ Seharusnya
ini tidak boleh terjadi… tak seharusnya kau jatuh cinta kepada diriku yang
seperti ini Harriet.“ (Katanya kepadaku sambil tersenyum sedih)
Aku sangat terkejut mendengar apa yang Allen
katakan padaku. Tepat setelah ia mengatakan itu, kabut tebal mulai menutupi
tempat itu. Aku tak dapat melihat keberadaan Allen. Saat itu aku ingin
berteriak memanggilnya.. tetapi entah mengapa aku tidak dapat mengeluarkan
suaraku. Aku merasa bisu.. seketika pandanganku mulai gelap..aku merasa sangat
mengantuk dan sesaat aku berpikir..
“Apa
yang kau maksud Allen.. ? Apakah
salah bagiku untuk memiliki perasaan kepada manusia yang baru saja kutemui ?
kumohon jawab aku.. ” (pikirku dalam hati)
Setelah itu aku tak sadarkan diri. Dan saat
aku terbangun, matahari sudah mulai terbit. Aku mulai melihat kesekeliling dan mendapati
diriku berada di depan gerbang tempat para nymph tinggal. Akupun mulai berpikir
tentang apa yang terjadi pada malam itu.
“Apa maksud semua ini? apakah yang terjadi
malam itu semuanya adalah halusinasiku? Mimpi? (pikirku dalam hati).
Apa yang terjadi pada Allen saat malam itu ?
aku tak tahu.. disaat aku terbangun aku sudah tidak mendapati keberadaannya ,
dan aku juga tidak berada di sekitar telaga itu. Semua hal yang terjadi
benar-benar aneh . Semua yang terjadi.. Semua yang dikatakan olehnya.. Aku tak
mengerti.. pikiranku kacau dan hatiku mulai merasa gundah.
“Apakah
semua ini ada hubungannya dengan kabut pada malam hari itu?” (pikirku dalam
hati sambil berjalan masuk ke daerah tempat para nymph tinggal)
Dengan cepat aku langsung masuk kedalam
rumahku. Beruntung aku kembali kerumah tepat disaat para nymph belum bangun dan
berkumpul . jika saja salah satu dari mereka melihatku kembali kerumah saat
pagi hari , aku sudah tak bisa membayangkan pikiran seperti apa yang ada
dibenak mereka. Mereka pasti akan mencegatku dan mulai mengintrogasiku atau aku
akan dituduh menyelinap keluar dari hutan dan bermain dengan manusia.
Namun hal itu bisa dibilang sedikit
tepat. Aku mengakui bahwa pada malam hari yang bagaikan mimpi itu aku sedang
bermain bersama manusia pertama yang kuajak berbicara, tetapi aku tidak keluar
dari dari daerah hutan menuju tempat para manusia tinggal. Jadi kurasa aku aman
saat ini.
Setelah meletakkan barang-barang di rumahku,
aku bergegas membawa pakaianku dan pergi ke sungai yang tak jauh dari tempatku
untuk menjernihkan pikiran dan membersihkan tubuhku. Di sungai itu aku masih
memikirkan perkataan Allen.
“Aku
ingin mengetahui alasannya berkata seperti itu kepadaku. Aku ingin berjumpa
dengannya.” (pikirku dalam hati)
Setelah selesai membersihkan dan menenangkan
pikiranku, akupun bergegas kembali ketempat para nymph. Namun diperjalanan pulang,
rasa penasaran dalam hatiku muncul. Rasa penasaran akan apa yang terjadi pada
malam itu. Tanpa pikir panjang , akupun berlari dan mulai mengingat jalan yang
ku telusuri malam itu ,sambil berharap untuk bertemu dengan Allen. Waktu terus
berjalan, berjam-jam kuhabiskan hanya untuk mencari jalan menuju telaga itu. Namun
alhasil, aku tak dapat menemukannya.
“Ini
benar-benar konyol.. tidak mungkin aku lupa dimana letak telaga itu. Apa aku
harus mencoba mencarinya pada malam hari?“
(pikirku dalam hati)
entah mengapa pikiranku dipenuhi oleh Allen,
aku tidak tahu mengapa tetapi aku sangat ingin bertemu dengannya lagi. Dan tanpa
kusadari hari sudah mulai gelap , aku memutuskan untuk kembali ke rumahku dan
berpikir untuk mengistirahatkan tubuhku.
Dan Sesampai
di depan gerbang tempat para nymph tinggal, Aku melihat kerumunan para nymph
yang bernyanyi dan menari bersama. Tanpa rasa peduli , aku berjalan melewati
kerumunan itu menuju ke rumahku , namun salah satu dari nymph menahanku dan
membawaku ke tengah-tengah kerumunan secara paksa dan berkata..
“
Darimana saja kau seharian ini Harriet ?! Malam ini kita akan berpesta.. kau
tak boleh melewati acara ini ! “ (katanya kepadaku)
“ Seperti
biasa aku tidak tertarik ikut dalam pesta bersama kalian . Aku baru saja berpetualang di sekitar hutan ini.
menyingkirlah.. aku ingin beristirahat.“
(jawabku kepadanya sambil berjalan
melewatinya)
Seketika saat aku melewati kerumunan itu ,
aku mendengar ada yang berkata..
“ Aku
dapat mencium bau manusia yang terpancar dari tubuhmu.. “
(katanya kepadaku)
Aku terdiam setelah mendengar perkataan itu,
dan melihat keselilingku. suasana saat itu berubah menjadi sangat ricuh. Dan
saat itu salah satu nymph tertua di tempat itu mulai mendekatiku. Ia berkata..
“
Harriet.. bisakah aku menanyakan sesuatu kepadamu ? “
(tanyanya kepadaku)
“Baiklah..
“ (jawabku kepadanya.)
“ Harriet..
Aku benar-benar dapat mencium bau manusia yang terpancar dari tubuhmu. langsung
saja aku akan bertanya. Apakah sebelum
ini kau sudah bertemu dengan seorang manusia ? ” (tanyanya padaku)
“Jika
aku bertemu dengan manusia , apakah itu menjadi suatu masalah ?”
(jawabku padanya)
“ Saat
itu apa yang kau lakukan bersamanya ? “ (tanyanya kepadaku)
Aku sangat tidak nyaman dengan situasi ini,
dengan sedikit kesal aku menjawab..
“ Aku
hanya bernyanyi dan mendengarkan cerita kehidupannya. jika setelah ini kau akan menanyakan tempat aku
bertemu dengannya, aku benar-benar tidak bisa menjawabnya… karna semuanya
bagaikan mimpi.“ (jawabku padanya.)
Seketika nymph itu terdiam sejenak dan mulai
bertanya kepadaku..
“ Apakah
kau memiliki hubungan special dengan manusia itu ? ”
(tanyanya kepadaku)
Sesaat aku terdiam untuk berpikir untuk
menjawab pertanyaannya..
“Kurasa
tidak.. tidak ada yang special diantaraku dan manusia itu”
(kataku padanya sambil mengalihkan
pandanganku darinya)
“
Harriet.. ini adalah pertanyaan terakhirku… Apakah kau mencintai Manusia itu ?”
(tanyanya kepadaku)
Seketika aku terdiam dan tak bisa
menjawabnya, aku merasa terkejut dengan pertanyaan itu.. sesaat perkataan Allen
pada malam itu kembali terlintas di benakku. Sesaat aku ingin menjawab.. entah
mengapa suaraku tak dapat keluar..
“Harriet
! apakah kau jatuh cinta kepada manusia itu?! Apakah kau mau mendatangkan
bencana bagi kita para nymph?!”
(tanyanya padaku dengan nada membentak dan
menyudutkanku hingga ke tanah)
Entah mengapa aku tetap tidak bisa menjawab
pertanyaan itu. Tak lama setelah itu, kabut tebal mulai menyelimuti tempat kami
para nymph tinggal. Aku mendengar suara para nymph yang berteriak panik akan
kabut yang datang secara tiba-tiba ini. mereka beranggapan bahwa kabut ini
adalah tanda-tanda bencana yang aku bawa untuk kami para nymph. Tak lama
setelah itu, terdengar suara seruling yang sangat indah dari arah hutan mengarah
ke tempat kami . Rembulan mulai menyinari tempat ini, dan membuat kepanikan
para nymph mulai mereda setelah mendengar suara seruling itu.
“Sama
seperti saat itu, suara serulingmu yang dapat membuat semua yang mendengarnya
terdiam dan terlena dalam alunannya.”
(pikirku dalam hati)
Seketika perasaan meluap-luap dalam diriku
ingin aku keluarkan. Akupun mulai berteriak..
“ Allen
?! Dimana kau? “ (kataku berteriak dan mulai berdiri sambil melihat
kesekelilingku untuk mencari keberadaannya.)
Tiba-tiba kabut tebal itu semakin lama
semakin menipis dan mulai menghilang.. Dan seketika panggilanku dijawab
olehnya.
“ Ahahah..
kau tak perlu berteriak untuk memanggilku. Dengan berbisikpun aku dapat
mendengarkan suaramu Harriet. ” (kata Allen kepadaku sambil tertawa)
Saat itu , air mata mulai jatuh membasahi
pipiku. Aku benar-benar lega dapat melihat Allen dalam keadaan baik-baik saja.
Aku mengira pertemuan pada malam itu hanyalah mimpi.. dan aku hampir berusaha
untuk melupakan kejadian malam itu. Tetapi dengan cara apapun .. aku tetap tak
bisa melupakan pertemuanku denganmu. Disaat
aku ingin mendekat kearah Allen , Nymph tertua itu berteriak…
“ Aku merasakan aura manusia memasuki tempat
kita para nymph!! Ini adalah tanda-tanda bencana untuk kita! Ini semua ulahnya
! “
(katanya berteriak sambil menunjuk kearah
ku.)
“ Manusia
? apa yang kau maksud adalah seruling ini nona ? “
(kata Allen kepada nymph itu sambil
memperlihatkan seruling yang ada di tangannya.)
Seketika kami semua para nymph terdiam
mendengar perkataan Allen. aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ia
katakan. Mengapa ia mengatakan bahwa seruling itu adalah manusia .
“ Hei
manusia ! apakah terjebak dalam hutan ini membuatmu menjadi gila , sehingga kau
mengatakan seruling itu adalah manusia?
“
(kata salah satu nymph yang ada di kerumunan
itu)
Seketika aku melihat kearah Allen , ia hanya
tersenyum melihat kearahku dan berkata..
“ Bakarlah
seruling ini untukku Harriet.. “ (katanya padaku sambil menyerahkan
serulingnya)
“ Allen
.. aku tak bisa membakar barang berharga milikmu “ (kataku padanya)
“ Percayalah
padaku Harriet.. bakarlah seruling ini untukku. kau tak perlu khawatir , aku
dapat membuat seruling yang jauh lebih bagus dan dapat mengeluarkan suara yang
lebih indah dari seruling ini. “
(katanya
padaku sambil mendekat dan menyerahkan seruling itu secara langsung ke
tanganku.)
tanpa pikir panjang , akupun mulai membakar
seruling itu sesuai dengan permintaan Allen. Dengan sekejab Seruling itu
terbakar dan berubah menjadi abu. Setelah melihat hal itu , Allen pun berkata..
“ Baiklah
semuanya , apakah kalian masih merasakan aura manusia disekitar kita ? “
(Kata Allen kepada kami para nymph)
“Ajaib !”
(pikirku dalam hati.)
Setelah Seruling itu terbakar , sedikitpun
aku tidak merasakan adanya aura manusia disekitar kami . Aku melihat kearah
para nymph lainnya. Dari ekspresi wajah mereka , aku sudah tahu bahwa mereka
pasti berpikiran sama denganku. Dengan memberanikan diriku , akupun bertanya
kepadanya..
“Apa
maksud semua ini Allen ? , Siapa kau sebenarnya ? “
(Tanyaku kepada Allen )
“Pertanyaan
yang bagus Harriet , bagi salah satu makhluk yang hidup di hutan ini namun tidak
mengetahui siapa pemilik yang menghidupi dan mengontrol hutan ini…. Dan dengan
kata lain, Aku adalah Inti hutan ini. Kalian para nymph adalah salah satu makhluk
yang menumpang tinggal di wilayahku. Seluruh hutan ini adalah bagian dari
diriku. Dimanapun kalian berada selama kalian masih didalam hutan ini, aku
dapat mengetahui apa yang sedang kalian lakukan.”
(kata Allen kepada kami sambil berjalan dan
mendekati abu bekas pembakaran seruling itu.)
“Belum ada satu makhlukpun yang pernah
bertemu dengan inti hutan ini. bagaimana bisa kami mempercayai omong kosongmu.”
(kata nymph tertua itu kepada Allen.)
Saat itu , Allen mulai menyentuh abu bekas
pembakaran serulingnya, dan tiba-tiba seruling itu sedikit demi sedikit kembali
menjadi sebuah seruling yang utuh dan memiliki aura manusia.
Alangkah terkejutnya aku dan para nymph
lainnya melihat hal itu. Namun jika dipikir-pikir , saat pertemuan pertamaku
dengannya, tidak sekalipun aku mendengar Allen mengatakan secara pribadi bahwa dia adalah
manusia. Aku baru sadar bahwa hanya akulah saat itu yang berpikir bahwa ia
adalah seorang manusia.
“Allen..apakah
benar kau adalah Inti hutan ini ?” (pikirku dalam hati.)
Tak lama setelah itu , Allen pun mulai
berkata..
“Apakah
hal seperti itu belum cukup sebagai bukti ? . Aku dapat mengontrol Alam
disekitar hutan ini. lihatlah..”
(kata Allen kepada kami.)
Seketika pepohonan di sekitar desa para nymph
menjadi kering dan mati. Beberapa saat kemudian, Allen pun mulai memainkan
serulingnya. Ajaib ! pepohonan itu hidup dan kembali seperti semula.
“ Kurasa
hal itu sudah lebih dari cukup sebagai pembuktian. Hutan ini adalah diriku..
dan aku dapat mengontrolnya dengan sesuka hatiku.”
(Kata Allen kepada kami para nymph)
seketika suasana kembali ricuh. Para nymph
mulai merasa panik dan ketakutan mengetahui bahwa Allen adalah Inti hutan yang
mengontrol segala sesuatu yang ada di hutan ini dengan kata lain , ia bisa
dianggap sebagai Dewa hutan ini. Saat itu , tiba-tiba Allen melihat kearahku
dan berkata.
“Maaf
karena aku tidak menjelaskan hal ini sebelumnya. Dan karena itu kau sampai
mengalami hal yang tidak menyenangkan.”
(katanya sambil tersenyum kepadaku.)
“ Harriet.. apakah kau ingat tempat dimana
saat kita pertamakali bertemu malam itu? Tempat itu adalah inti hutan ini,
dengan kata lain. Pohon tua besar
yang kau lihat di tempat itu adalah
pohon utama sudah hidup ratusan tahun lamanya , yang telah menghidupi
seluruh pepohonan di hutan ini. Dan pohon itu adalah wujud dari diriku. Kau
tahu, tak ada satu makhlukpun yang dapat
menemukan ataupun memasuki wilayah itu tanpa seizin dariku. Dan kau Harriet…
kau adalah makhluk pertama penghuni hutan ini yang pernah menginjakkan kaki ke
wilayah pribadiku dan bermain bersamaku disana. Mengapa aku mengizinkanmu untuk
melihat inti hutan itu ? “
(Tanya Allen sambil tersenyum lembut
kearahku.)
Saat itu aku hanya terdiam dan menggelengkan
kepalaku.
“ Harriet
.. sudah lama aku memperhatikanmu mu hidup dan berpetualang dihutan ini. aku
melihat sesuatu yang berbeda dari dirimu .. sesuatu yang tidak ada pada diri
makhluk lain .. “
(kata Allen kepadaku.)
Seketika aku melihat kearah Allen , tubuhnya
mulai terlihat tembus pandang ,dan terlihat seperti akan menghilang. Aku menjadi
panik dan mulai menangis melihat hal itu dan berkata..
“ Aku
tidak mengerti akan semua ini Allen.. Apa yang terjadi pada dirimu?! ”
(kataku mendekat kearahnya)
Saat itu sambil tersenyum melihat kearahku ,
Allen pun memelukku . aku masih dapat merasakan sedikit dari kehangatannya yang
lama-kelamaan mulai memudar. Entah mengapa terlintas dibenakku bahwa momen pada
malam itu dan pelukan ini akan menjadi awal dan akhir dari pertemuan singkat
kami yang berlangsung begitu cepat. Aku mulai menangis di pelukannya . Dan tak
lama setelah itu Allen pun berkata..
“ Harriet...sudah
lama aku perpikir untuk mengistirahatkan diriku sejenak sebagai inti dari hutan
ini. “ (kata Allen kepadaku sambil tersenyum dan mengusap air mataku.)
aku terkejut mendengar hal itu, lalu akupun
berkata..
“Apakah
itu sama artinya dengan kau akan mati Allen?! “
(kataku padanya sambil menggenggam erat kedua
tangannya.)
“Tidak..
aku tidak akan mati.. jika aku mati.. maka hutan ini akan mati bersamaku. Aku
tidak bisa membiarkan para makhluk yang telah lama hidup disini kehilangan
tempat tinggal mereka. Tenang Harriet.. Aku akan tetap hidup… dan selamanya
akan hidup di sini bersamamu “
(katanya padaku sambil menunjuk kearah jantungku.)
“Harriet..
rasa cintamu terhadap hutan yang merupakan bagian dari diriku ini .. membuatku
tak bisa mengalihkan pandanganku darimu. Kau bukan hanya mencintai diriku dalam
wujud ini, tetapi kau mencintai keseluruhanku. Lebih tepatnya akulah yang t’lah
jatuh cinta kepadamu Harriet. aku ingin hidup didalam dirimu. Merasakan semua kehidupan
yang sama, tanpa harus takut terpisah.” (sambungnya.)
Tiba-tiba tubuhnya semakin tembus pandang.
Aku sudah tak dapat menyentuhnya lagi. Para nymph yang melihat hal itu mulai
panik dengan kondisi Allen yang merupakan Inti hutan ini.
“ Harriet..
saat ini aku tak bisa bertahan lama dalam wujud seperti ini. aku akan
menghilang dan kembali masuk kedalam wujudku yang adalah Pohon utama dari hutan
ini.. dan tidak mungkin bagi Pohon sepertiku untuk dapat berjalan dan
berpetualang bersamamu. Pada malam itu , aku sudah memutuskan untuk
mengistirahatkan diriku dan menyalurkan energiku kepadamu sehingga aku bisa
tetap hidup dan selalu ada bersamamu. Dengan kata lain , bersediakah kau
menjadi bagian dari inti hutan ini bersamaku Harriet ? “
(katanya sambil tersenyum kearahku.)
Saat itu aku hanya terdiam memandangi dirinya
.. aku tak tahu .. apakah aku harus senang atau sedih menanggapi hal yang ia
katakan padaku. Dan akupun berkata..
“Aku
akan menerima dan mencintaimu walau dalam wujud apapun Allen.. jika dengan
menyatu dengan diriku akan membuatmu tetap hidup, aku tidak keberatan jika
harus membagi kehidupanku bersamamu.” (kataku mendekat kearah tubuhnya yang
semakin menghilang)
Seketika dari arah hutan , terdengar suara
seruling yang sangat indah..
Aku yakin suara itu adalah bagian dari hutan
ini.. dan tak lama setelah itu.. Allen tersenyum kepadaku.. tanpa berkata
apa-apa, diapun menghilang dari pandanganku. Seketika tubuhku mulai bercahaya.
Aku tak tahu mengapa tetapi aku merasakan kehangatan yang sama seperti saat aku
memeluk Allen. Sekarang aku percaya dengan kata-katanya . Bahwa dia akan tetap
hidup menjadi bagian dari diriku dan juga hutan ini.
Seketika aku melihat para nymph lainnya mulai
menundukkan kepala kepadaku. Tiba-tiba sesuatu terlintas dibenakku seakan-akan
aku mendengarkan suara Allen yang ingin menyampaikan sesuatu kepada para
nymph.. dan Aku langsung berkata..
“Kalian
tidak perlu menundukkan kepala kepadaku. Cukup lindungilah hutan ini jika ada
bahaya yang datang. Dan aku hanya ingin memberitahukan bahwa tidak seharusnya
kalian membenci seluruh manusia yang ada di dunia ini. tidak semua manusia
adalah manusia yang kotor dan akan mencelakai kalian. Hutan ini ada berkat
seorang manusia. Manusia itu yang menanam dan merawatku. Seruling yang kugunakan
adalah perwujudan dari jiwanya yang kuubah menjadi bagian dari diriku agar dia
tetap hidup di dunia ini. dia adalah manusia yang sangat mencintai Alam.” (kataku
pada para nymph)
Aku tak tahu mengapa aku mengatakan hal
seperti itu, tetapi aku yakin itu adalah kata-kata yang berasal dari Allen yang
berada dalam diriku. Kini aku menjadi perantaranya untuk berbicara dengan
makhluk yang tinggal dihutan ini.
“Aku
tak keberatan..” (pikirku)
Seketika aku mendengar suara seruling yang
sangat indah menggema dikepalaku. Suara yang seakan memanggilku. Akupun mulai
berjalan pergi kedalam hutan. Dan tiba-tiba para nymph berkata..
“Harriet
! , apakah kau akan pergi meninggalkan hutan ini ?”
(kata mereka kepadaku.)
Sambil tersenyum aku menjawab…
“Ya!
Aku akan berpetualang dan keluar dari hutan ini, namun sebelum itu, aku akan
bertemu dengannya dalam Inti hutan ini.” (kataku kepada para nymph sambil
berlari masuk kedalam hutan.)
Aku tak tahu mengapa, tetapi setelah Allen
menyatu didalam jiwaku , aku dapat merasakan dan melihat seluruh bagian hutan
ini. Aku merasa bahwa aku sudah menyatu bersama Alam. Tak lama setelah itu,
akupun terus berlari menembus kabut yang tebal di dalam hutan itu, mengikuti
suara seruling yang mengingatkanku dengan pertemuan pertamaku dengannya.
Rembulan yang bersinar menemani
langkahku malam inipun terasa sama dengan apa yang kurasakan malam itu.
Tak lama setelah itu suara seruling itupun
berhenti. akupun mendapati diriku berada dipinggiran telaga yang indah, sama
dengan apa yang kulihat malam itu.
“ Ternyata
semua yang terjadi malam itu bukanlah mimpi “ (pikirku dalam hati)
Aku melihat kearah pohon dimana aku menemukan
Allen untuk pertama kalinya dan mulai berjalan mendekati pohon itu. Sejak
pertama aku melihat pohon itu, aku merasa bahwa pohon itu terlihat sangat
indah. Akupun mulai menyentuh pohon itu . Entah mengapa aku merasakan
kehangatan dan detakan yang seperti detak jantung.
“Pohon
ini adalah Allen..dan ia berada di sini” (pikirku.)
Seketika dari atas pohon aku mendengarkan
suara seruling yang sama dengan malam itu . Seketika jantungku berdebar dengan
sangat kencang, dan mataku yang sudah mulai berair. Akupun memberanikan diriku untuk melihat keatas.
Alangkah terkejutnya diriku mendapati Allen yang sedang duduk memainkan serulingnya.
Aku melihat ia tertawa kearahku dan berkata..
“ Aku
yakin kau pasti merasa sangat sedih dan berpikir bahwa aku 100% menghilang dari
dunia ini. Seharusnya kau sadar bahwa aku tidak bisa menggunakan wujud ini
diluar dari tempat ini“
(katanya kepadaku sambil tertawa dengan nada
yang sedikit meledek)
Tanpa pikir panjang , dengan cepat aku
melompat dan memanjat keatas pohon itu menuju ketempat Allen dan akupun
langsung memeluknya dan berkata..
“ Aku
percaya bahwa kau tidak akan menghilang Allen… tetapi.. KENAPA KAU HARUS
MEMBUAT SEMUANYA TERDENGAR SEAKAN-AKAN KAU AKAN MATI DAN KEMUDIAN MENGHILANG
BLAAA.. BLAA..” (Kataku padanya sambil mengeluarkan semua luapan emosi
dalam diriku.)
Saat itu Allen hanya dapat tertawa
terpingkal-pingkal melihatku. Dan berkata..
“Harriet..
aku sudah menepati janjiku.. kini tempat ini akan menjadi tempat yang kau
anggap sebagai rumah tempatmu berada dan tempat dimana kau akan kembali. Aku
akan berada disini bersamaku kapan saja kau mau. Dan disaat kau ingin berpetualamg
keluar dari hutan ini, aku tetap akan berada didalam dirimu. Dan satu hal lagi Harriet..”
(katanya kepadaku sambil membelai lembut
rambutku dengan tangannya yang hangat.)
“ Bernyanyilah
untukku..”
(katanya padaku sambil memainkan
serulingnya.)
Sama seperti saat itu. Tanpa pikir panjang
akupun bernyanyi dan menari mengikuti irama permainan serulingnya. Di tempat
yang indah itu kita berbagi kebahagiaan dan kehangatan bersama… ditemani oleh
cahaya rembulan yang bersinar .. Awal
tempat dimana kita bertemu dan
juga adalah tempat yang menyatukan kita saat ini..
~The End ~
Aspek-aspek
IBD yang terdapat dalam cerita ini antara lain :
**(mungkin ini
akan menjadi sedikit aneh.. karena Aspek dalam tugas IBD ini sebenarnya adalah
yang berhubungan dengan manusia, sedangkan dalam cerita yang saya buat tidak
memiliki karakter yang Pure 100% adalah manusia !!! Mwahahahaha!!! Lol* nahhh
.. langsung sajaaa!)**
1.
Manusia dan cinta kasih :
· “Harriet.. rasa cintamu terhadap hutan yang
merupakan bagian dari diriku ini .. membuatku tak bisa mengalihkan pandanganku
darimu. Kau bukan hanya mencintai diriku dalam wujud ini, tetapi kau mencintai
keseluruhanku. Lebih tepatnya akulah yang t’lah jatuh cinta kepadamu Harriet”
(Allen)
· “Aku akan menerima dan mencintaimu walau
dalam wujud apapun Allen.. jika dengan menyatu dengan diriku akan membuatmu
tetap hidup, aku tidak keberatan jika harus membagi kehidupanku bersamamu”
(Harriet)
2.
Manusia dan keindahan :
·
Seketika terdengar jelas olehku suara
seruling yang begitu indah namun hanya sesaat seperti suara yang terbawa oleh
angin. (Harriet)
· “Tempat
itu adalah tempat yang paling indah yang pernah kutemukan di hutan ini. Dimana
tempat itu dimandikan oleh cahaya kunang-kunang yang berkelap-kelip, pepohonan
yang menjulang tinggi mengelilingi sebuah Telaga bewarna biru kehijauan yang
memancarkan cahaya keemasan ditengah-tengahnya. Ditempat itu aku dapat melihat
langsung cahaya rembulan yang bersinar. Bunga-bunga serta tumbuhan obat-obatan
tumbuh disekitar telaga itu.“ (Harriet)
3.
Manusia
dan Penderitaan :
· “Entah mengapa terlintas dibenakku bahwa
momen pada malam itu dan pelukan ini akan menjadi awal dan akhir dari pertemuan
singkat kami yang berlangsung begitu cepat. Aku mulai menangis di pelukannya .” (Harriet)
4.
Manusia
dan Keadilan :
· “Harriet.. aku sudah menepati janjiku.. kini
tempat ini akan menjadi tempat yang kau anggap sebagai rumah tempatmu berada
dan tempat dimana kau akan kembali. Aku akan berada disini bersamaku kapan saja
kau mau. Dan disaat kau ingin berpetualamg keluar dari hutan ini, aku tetap
akan berada didalam dirimu”. (Allen)
5.
Manusia
dan Pandangan Hidup :
· Tidak semua manusia mempercayai keberadaan para makhluk mitologi yang
sesungguhnya hidup di sekitar manusia. Beberapa dari mereka
dapat dengan mudahnya berbaur dan ikut tinggal bersama manusia. Selain itu, ada
juga beberapa dari mereka yang tidak ingin melakukan kontak mata maupun fisik
dengan para manusia semata-mata untuk menghindari suatu hal yang tidak
diinginkan. Perlu diketahui bahwa para makhluk mitologi juga sama seperti manusia
dalam hal pembagian sifat , yaitu ada yang Baik dan ada juga yang Buruk , ada
yang membawa keuntungan dan ada juga yang membawa kerugian. (prolog)
6.
Manusia
dan Tanggung Jawab :
· “Pohon tua besar yang kau lihat di tempat itu
adalah pohon utama sudah hidup ratusan
tahun lamanya , yang telah menghidupi seluruh
pepohonan di hutan ini. Dan pohon itu adalah wujud dari diriku.”
(Allen)
7.
Manusia
dan Kegelisahan :
· “Apa yang kau maksud Allen.. ? Apakah salah
bagiku untuk memiliki perasaan kepada manusia yang baru saja kutemui ? kumohon
jawab aku.. ” (Harriet)
8.
Manusia
dan Harapan :
· “ Jiika aku terlahir menjadi manusia, mungkin
Aku juga akan merasakan kehidupan yang sama dengan yang kau rasakan Allen. Aku ingin
bebas dan keluar dari hutan ini. Aku ingin bertualang bersama mu.”
Uwaaaaaaaa!!!!
Alhirnyaaa!!! Selesai!! *Crying out loud* , nahh begitulah kisah dari Side
story dari salah satu karakter ciptaan saya bernama “ Harriet “ beserta
kaitan-kaitan ceritanya terhadap aspek-aspek IBD (hahahahah!!).
**(Saya
berpikir untuk memasukkan kisah “Boundless Echo” beserta Ilustrasi buatan saya
sebagai pelengkap cerita ini, tetapi dilain waktuuuu sorryyy)**
Sebenarnya terjadi
banyak perubahan dalam penulisan cerita yang saya buat di blog ini , seperti
menyingkatkan cerita yang sebenarnya sangat panjang dari ini , sehingga sedikit
merubah jalan cerita yang sebenarnya. (yahh namanya juga buat cerpen hahahah!)
Terima
kasih untuk para pengunjung yang telah membaca cerita Unfaedah ciptaan saya !! See you guys on my next post!!
You can
find me on Instagram :

Tidak ada komentar:
Posting Komentar